This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 19 April 2011

Orang Utan Jadi Menu Santapan Restoran Malaysia

Agus Wahyuni
Borneo Tribune, Putussibau

Centre For International Forestry Research (CIFOR) menemukan perdagangan orang utan di Kapuas Hulu kemudian dibawa sejumlah restoran di Malaysia sebagai menu santapan. Hal itu diungkapkan Hasantoha Adnan, Konsultasn Peneliti CIFOR, di Aula Bappeda Kapuas Hulu, Senin, (18/4).

Ia mengatakan CIFOR masih melakukan proses penelitian sampai sejauh mana jumlah habitat orang utan dan penanganan orang utan oleh masyarakat dan pemerintah kabupaten setempat terutama Kapuas Hulu.

Bekerjasama dengan LSM Riak Bumi dan Walhi, CIFOR seperti diterangkan Anto berada di Kapuas Hulu memberikan lokakarya pelatihan pengetahuan penegakan hukum dalam meningkatkan kepedulian terhadap keberadaan orang utan.

Pelatihan pemahaman terhadap pelestarian orang utan ditujukan kepada unsur kepemerintahan tingkat kecamatan, kepolisian, aparat TNI, petugas kehutanan hingga masyarakat.

CIFOR belum dapat mengungkapkan secara angka jumlah populasi orang utan yang masih ada di Kapuas Hulu. Karena masih dalam proses penelitian.

“ Pencarian orang utan kami arahkan ke populasi kawasan TNDS, TNBK serta pencarian sarang orang utan,” kata Anto.

Pencarian sarang Orang Utan diakui Anto begitu sulit karena objek yang dicari sering berpindah-pindah dalam waktu 2-3 hari. Bukan saja pada penelitian orang utan yang dilakukan oleh CIFOR, melainkan juga melakukan pendekatan sosial kepada masyarakat.

“ CIFOR memberikan kepedulian kepada masyarakat tidak hanya memperhatikan orang utan tetapi juga mengadakan lomba lukis, cipta lagu oleh masyarakat,” ujar Anto.

Kesadaran terhadap masyarakat akan populasi memang diharapkan oleh CIFOR lewat program pendekatan kepada masyarakat agar tidak ada lagi orang utan diperjualbelikan baik legal atau illegal.

Kapuas Hulu dipilih CIFOR, karena menjadi daerah perhuluan sungai dan simbol keberadaan hutan tropis. “Jika hutan bisa dijaga amanlah ekosistem hutan,” ujar Anton.

Catatan yang dimiliki CIFOR saat ini orang utan Kalbar dan Sarawak tinggal 3.000-4.500 pada tahun 2009.